Law Firm DYA Akan Laporkan Oknum Yang Mengatakan Ada Penyakit Sebelum Ibu Anx Masuk Asuransi

 



Medan || jurnalisteamsergapindonesia.or.id || Diduga tidak beraninya PT. Asuransi Jiwa Generali Indonesia membuka informasi data Ibu Anx yang dinyatakan melalui surat klarifikasi oleh pihak asuransi bahwasannya Ibu Anx sebelumnya telah berpenyakit dan ini sudah menjadi sorotan masyarakat luas,  yangmana mereka sebut tidak sesuai data yang diberikan Ibu Anik sehingga klaimnya sebesar Rp 3 miliar tak kunjung dicairkan, dinilai sebagai salah satu pertanda besar adanya dugaan permainan.



Pasalnya, saat ini pihak nasabah tersebut (Ibu Anik), melalui Kuasa Hukumnya Darmawan Yusuf SH, SE, MPd, MH dari Law Firm DYA (foto-atas) yang meminta informasi dimaksud agar dibuka besar-besar ke masyarakat, dengan harapan persoalan menjadi terang benderang dan menemukan siapa yang sebenarnya bermasalah, dan jangan membawa privasi sebagai alasan klasik.



"Saat ini justru nasabah yang meminta agar informasi yang mereka (Generali) sebut tidak sesuai  itu ditunjukkan besar-besar ke publik, supaya semua masyarakat tahu. Jangan banyak alasan. Jadi saya kira tidak alasan Generali bilang seperti itu, gak mau buka, sementara nasabah setuju dan sangat ingin itu dibuka," tegas Darmawan berulang kali.



Tidak sampai disitu kekesalan Darmawan Yusuf, sosok pengacara yang tegas berkharisma itu, dia juga berencana akan melaporkan kepada pihak berwajib terkait adanya pihak maupun oknum yang sengaja menghembuskan isu bahwa sebelum masuk menjadi nasabah di Asuransi Generali, kliennya Ibu Anik telah berpenyakit.



“Kita (Law Firm DYA) akan melakukan upaya hukum, melaporkan oknum maupun pihak yang bilang ada penyakit diderita Ibu Anik sebelum menjadi nasabah di Generali, jadi jangan sesumbar membuat keterangan tidak benar,” terangnya.     



Informasi terkini dirangkum, seharusnya saat ini, Jumat (25/2/2022), massa Aliansi Masyarakat Peduli Hukum (AMPUH), yang terpanggil turut membela hak Ibu Anik penderita kanker itu, kembali melakukan aksi unjukrasa lanjutan ke 3 kalinya, dengan tetap mendatangi kantor OJK Sumut Regional 5 di Jalan Gatot Subroto Medan guna menagih janji.



Kemudian ke kantor Asuransi Generali/Galaxy Team Medan di Kompleks Multatuli Medan, mendesak para pimpinan disana, Tan Tjing Hoa, Susana, Suwandi dan Suharni Rimba agar bertanggung jawab atas nasib salah seorang nasabah mereka tersebut, (Ibu Anik, 49 tahun, warga Tanah Karo), yang sudah divonis penyakit kritis kanker, namun sejak 2018 lalu hingga kini klaimnya belum juga dibayarkan. Tetapi aksi ketiga ini tampaknya harus ditunda hingga Selasa depan dengan berbagai alasan.



Meski demikian, tampaknya perjuangan agar klaim Ibu Anik segera dibayarkan tidak akan surut. Malah massa AMPUH berencana akan menggerakkan massa yang lebih besar hingga menginap di kantor OJK Sumut Regional 5 sampai tuntutan dikabulkan, bila perlu akan mendatangi kantor OJK Pusat.



Diketahui sebelumnya, Kuasa Hukum Ibu Anik,  Darmawan Yusuf SH, SE, MPd, MH, tak bosan meluruskan, terkait pernyataan pihak Asuransi Generali bahwa “Polis Konvensional Digugurkan”, menurut Darmawan, itu berarti dianggap tidak pernah mengajukan gugatan,



“Jangan banyak alasan sampai memberikan kata-kata yang sulit dicerna masyarakat, Polis Konvensional Digugurkan, itu berarti  belum masuk pembuktian saksi-saksi atau bukti apapun. Belum masuk tahap pemeriksaan formil dan materil, sehingga dianggap tidak pernah mengajukan dan setiap saat/kapan pun bisa mengajukan kembali," tandasnya. 



Kemudian soal masuknya Generali Syariah dalam persoalan tersebut yang dicampur aduk pihak Asuransi Generali, dipertegas Darmawan lagi, bahwa Generali Konvensional dengan Generali Syariah itu tidak sama, itu dibuktikan dengan nomor polis yang berbeda dan pihaknya (Darmawan) hanya mempemasalahkan Generali Konvensional.



Masih banyak lagi diungkap darmawan supaya masyarakat tidak terkesan dikaburkan dalam persoalan ini, yakni terkait belum adanya upaya hukum ke jenjang pengadilan, sebab dirinya baru dikuasakan di Februari 2022, dan dari situ membuat langkah awal dengan mendatangi kantor Generali Multatuli/Galaxy Team Medan tempat kliennya masuk asuransi.


 

Disana (Di Generali Multatuli Galaxy Team Medan), Darmawan dan timnya datang guna mempertanyakan kepada pimpinan agency tersebut, mengapa tak kunjung membayar klaim asuransi konvensional Ibu Anik,  kliennya. Padahal ada lima brand asuransi lainnya milik Ibu Anik yang sudah dibayarkan, dan kelima asuranti tersebut sama berada di bawah naungan OJK (Otoritas Jasa Keuangan), dengan tim investigasi yang turun langsung.  


 

Demo di OJK Sumut


Kemarin, saat massa AMPUH melakukan aksi unjukrasa di kantor OJK Sumut Regional V, melalui Nur Hafid Kepala Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen juga Maria di Bidang Pengawasan, berjanji akan segera mengakomodir tuntutan massa dengan berkoordinasi dahulu ke OJK Pusat di Jakarta, itu terkait tuntutan massa yang meminta agar OJK menutup kantor Asuransi Generali/Galaxy Team Medan dan agar klaim nasabah (Ibu Anik), segera dicairkan.



Sebelumnya


Terkait pemberitaan ini, pihak Asuransi Jiwa Generali Indonesia ada memberikan klarifikasi termasuk ke media ini, mereka menjawab, bahwa dalam kasus ini sudah dibawa nasabah ke Pengadilan Agama di Jakarta Selatan dan keputusan hakim tidak mengabulkan gugatan nasabah. Kemudian, pihak Asuransi Generali juga memberikan alasan bahwa ada data informasi tentang nasabah (Ibu Anik) yang diberikan tidak sesuai, dan itulah sehingga mereka tidak mecairkan klaim Ibu Anik selaku nasabah. 



Agar diingat, bahwa kasus ini bermula dari Januari 2018, Ibu Anik masuk menjadi nasabah di Asuransi Jiwa Generali Indonesia melalui Generali di Multatuli/Galaxy Team Medan. Lima bulan berjalan dengan premi Rp 10 juta per bulan, Ibu Anik divonis penyakit kritis kanker, sebagaimana perjanjian, seharunya Ibu Anik diberikan manfaat asuransi tersebut sebesar Rp 3 miliar yang wajib dicairkan dari dua jenis produk asuransi yang diambil nasabah Anik di Generali Konvensional. Ironinya sampai sekarang tahun 2022 klaim Ibu Anik tak kunjung dibayarkan dengan sejumlah alasan yang terkesan mengada-ada.(jtsi red) 


 

Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar