Transportasi Online Mengeluh Karena Pengeluaran BBM Bertambah, Jadi Gagal Paham?

 


Medan  ||   jtsi.or.id   || 

Pemko Medan melalui Dinas Perhubungan telah melakukan pembatasan jalan (road barrier), pembatas jalan ini terbuat dari bahan semen/beton yang dijejeri di sepanjang Jalan Karya Wisata, Johor yang panjangnya hampir 1KM lebih dan itu meresahkan masyarakat sekitar, yang tadinya singkat untuk dilalui kini menjadi panjang dengan tujuan tertentu. Mungkin maksud Pemko Medan ini baik, untuk mengurai kemacetan, tetapi setelah pembatas jalan dibuat, malah macetnya mengular. 

Aminah bukan nama sebenarnya, warga sekitar yang selalu antar jemput anak sekolah, jadi terhalang yang tadinya tujuan singkat, kini menjadi ribet setelah road barrier dipasang dan perjalanan menjadi semakin panjang ditambah lagi dengan macet mengular. Karena keluar dari J City harus melalui lampu merah dan pulang juga harus melewati pembatas jalan yang sampai putaran Candika. 

"Ribet jadinya mbak, mana pengeluaran BBM pun jadi bertambah dan bertambah pulaklah lelahnya, dimana kemaren masa tempuh mengantar anak sekolah singkat, kini jadi panjang, mau isi BBM pun harus melalui lampu merah, dimana lampu merah ini putarannya sangat cepat dan ini juga penyebab kemacetan. Usai pengisian BBM, kita juga harus berjalan panjang melewati putaran Candika, begitu juga sebaliknya, kami warga sekitar banyak yang mengeluh dan protes," pungkas Aminah yang tidak ingin diambil fotonya dan diamini oleh warga lainnya, Rabu (7/12/2022). 

Sementara pengendara transportasi online Shoope Food, Aulia yang dijumpai saat ingin mengambil pesanan di Ayam Geprek juga mengeluhkan tentang road barrier tersebut. 

"Sejak pembatas jalan dibuat, sejak itu pulahlah kesulitan untuk mengambil pesanan, karena banyak orang yang memesan di sekitar sini dan pesanannya ayam geprek seberang, jadi tak mungkinlah saya lalui sepanjang satu kilometer lebih keliling putaran road barrier, makanya saya parkirkan kendaraan roda dua saya di seberang sana, dan saya melompati pembatas jalan. Tapi dengan adanya pembatas jalan, pengisian BBM saya semakin meningkat," tutur Aulia. 

Pembatas jalan dibuat, masih kata Aulia, supaya mengurai kemacetan, tapi lihat itu mbak, macet semakin mengular, dan disinilah saya gagal paham?. 

Terpisah, saat dikonfirmasi ke Kepala Dinas (Kadis) Perhubungan Kota Medan, Iswar, saat awak media ini mencoba menelpon, walau panggilan berdering, dan itu berulang-ulang dilakukan, namun tidak mendapat satupun jawaban dari Kadishub Medan ini, begitu juga pesan singkat whatsapp yang dikonfirmasi dari tanggal 7 Desember hingga 8 Desember 2022, walau terlihat contreng dua biru dan terlihat online, tidak juga mendapat balasan dari Kadishub Medan, Iswar. 

(jtsi arun)

Share on Google Plus

About GROUP MEDIA KOMPAS7

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Posting Komentar